Countdown

Daisypath Friendship tickers
Lilypie Breastfeeding tickers

Rabu, 11 November 2015

Pejuang ASI, Tak mudah

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kebetulan melahirkan dengan jarak yang dekat dengan beberapa teman-teman saya, membuat kami bisa lebih dekat dan berbagi mengenai perkembangan anak-anak kami..
dari segala percakapan yang saya dan teman-teman saya sering bicarakan ada beberapa ke khawatiran yang sering sekali melanda para buibu, terutama buibu baru seperti kami mungkin ya.. beberapa ke khawatiran berikut yang saya simpulkan sendiri berdasarkan pengalaman kami-kami saja ya, supaya selanjutnya tdk di bilang sok tau hehehe..

Ke-Khawatiran Ibu Muda
1. Lapar, Grow Spurt atau cari kenyamanan?? : suatu hari saya membaca status teman yang menyatakan kalau sufor anaknya harus diganti karena tidak cocok. padahal terakhir saya komunikasi dengan teman saya, dia menyatakan ASI full, malah sampai beleber-beleber ASInya .. jadilah saya kepo hehe kok sekarang statusnya soal sufor, ternyata sudah beberapa lama ini anaknya kalau menyusu itu sampai beberapa jam, hal ini mengakibatkan teman saya sulit beraktivitas, debaynya menyusu bisa sampai berjam-jam, tetapi bila dilepaskan anaknya akan ngamuk menangis. disini teman saya dan keluarganya berkesimpulan kalau si dede bayi ini tidak kenyang dengan ASI ibunya..
Hhhmm...saat mendengar saya agak sedih tetapi saya coba memposisikan diri saya sebagai si ibu, yang pastinya khawatir sang anak tidak tercukupi kebutuhan ASInya dan juga sulit beraktivitas karena proses lamanya menyusui. dan teman saya bilang setelah minum sufor bayinya akan sukses tidur alias kenyang (katanya)
saya menyarankan untuk di perah asinya kemudian diminumkan seperti saat minum sufor, maksud hati supaya tidak usah sufor tetapi si ibu bisa tetap beraktivitas, Fyi teman saya IRT, tetapi katanya sudah di coba dan si anak tetap menangis.
saya juga bilang mungkin si anak senang ngempeng di PD ibunya atau mencari kenyamanan, tetapi tetap si ibu sudah merasa nyaman dengan pemberian sufor ini, yg penting anaknya kenyang.
saya juga bilang mungkin ini hanya sementara si debay sedang "grow spurt" tetapi tetap saja sufor seperti sudah memberi solusi :(( sayang sekali padahal debaynya sdh 5 bulan, 1 bulan lagi bisa lulus ASIX.
saya sih tidak memaksakan karena memang saya tidak tau bagaimana kondisi nyata teman saya itu. tetapi kalau menurut saya  si anak sedang merasa nyaman saja dengan ibunya alias ngempeng, coba saat ngamuk dialihkan keluar ruangan, mungkin bisa lihat hewan atau tanaman di depan rumah, atau alihkan dengan mainannya..jangan lupa yakinkan diri sendiri kalau asi kita cukup (terutama saat bayi 0-6 bulan, ujiannya banyak)

Lain cerita teman saya sdh berhasil ASIX dan masuk MPASI, sembari MPASI anaknya pun sudah di beri sufor, karena katanya masih suka mau nenen padahal PD ibunya sudah berasa kosong. jadilah di ganti sufor :(
sekali lagi saya bukan benci sufor, tetapi rasanya sayang buibu, saat kita masih mampu ASI tetapi menyambi ke sufor, apapun alasannya takutnya imbasnya pada produksi ASI yang akan berkurang, perjalanan 2 tahun masih panjang buat saya..
ada pula yang sudah lulus ASIX dan tiba2 si anak menolak minum ASIPnya entah kenapa, tetapi masih mau menyusu langsung melalui PD, karena masih di bawah 1 tahun jd belum boleh ke UHT jadilah disambi sufor. kalau masalahnya begini saya belum punya saran hehee..barangkali ada saran?


2. Bayi gemuk = sehat : pemikiran ini seperti sudah tertempel di alam bawah sadar kita, saya juga terkadang tidak sadar mengatakan "alhamdulillah dzaky sehat, gemuk" kenapa mesti ada gemuk??
mungkin ini di pacu sosialisasi para buibu juga yang kalau ngbrol ga jauh dari BB anak..
tetapi gara-gara ini ada teman saya juga yang MPASI dini :(( di usia bayi 4 bulan.. kenapa?
katanya ASInya tidak cukup, dan anaknya tdk mau sufor, Fyi teman saya bekerja.
mungkin ini di pacu juga oleh kurangnya frekwensi memerah sang ibu, juga penggunaan empeng plus dot yang sangat dini (penggunaan dot walau tidak dini tetap memicu bingung puting)
selagi cuti saya selalu woro-woro teman saya ini supaya memerah asi, tetapi nampaknya saya kurang keras woro2nya huhu, jadi teman saya hanya punya stok sedikit sekali saat mulai masuk kerja. melihat dari foto2nya sang anak pun sudah memakai empeng dan dot sedari dini dan ini menjadi kebanggan si ibu "alhamdulillah, adek pinter mimi pake dotnya" " alhamdulillah, adek anteng ya (sembari pakai empeng)" kesalahan saya juga yg memang kurang keras woro-woro dan kadang masih takut-takut di anggap menggurui ga ya..jadilah saya juga tidak mengingatkan perihal empeng atau dot ini.
sedikit tips saat produksi asi menurun atau kurang :
untuk ibu bekerja coba ambil cuti disambung sabtu-minggu jadi panjang liburnya, selama libur susui bayi secara langsung dan juga rajin memerah. stop dot dan empengnya.
memerah saat malam dan subuh-subuh saat produksi asi sedang banyak-banyaknya, dan juga memerah berbarengan saat bayi menyusu (diharapkan dapat LDR) 
coba paksakan memerah minimal menghasilkan jumlah sesuai kebutuhan bayi untuk esok harinya (yg penting besok aman dulu) sehingga tdk perlu lari ke sufor apalagi MPASI dini. masih banyak juga para buibu yang belum teredukasi bahkan bangga saat anaknya MPASI dini dan melahap banyak bubur instan, yang kadang kala hanya ingin anaknya makan banyak lalu gemuk,
padahal saat anak gemuk sebagian besar adalah untuk menenangkan ibunya, sedangkan anaknya??

Dzaky sendiri menggunakan media dot, selama saya bekerja, dengan alasan tdk mau merepotkan neneknya, walaupu saya sadar betul alasan saya ini tidak bisa di benarkan (ampun, jangan di bully ya buibu) dan akibatnya sekarang saya merasa dzaky sudah terkena bingung puting, memang selama ini dzaky kalau ada saya tidak mau pakai dot, masih menyusui langsung, tetapi kekuatan hisapannya saya rasakan jauh berkurang dibandingkan saat saya masih cuti..karena itu berhubung sudah MPASI saya sangat bersemangat melatih dzaky minum dari training cup kadang-kadang dari gelas langsung, semoga saya tdk terlambat, dan segera bisa terlepas dari dot.

Saat kita mengandung, apabila memang ingin ASIX, tekadkan dengan kuat, cari informasi sebanyak-banyaknya, jangan cuma cari info baby shop murah ya hehehe..jangan terlena searching keperluan bayi saja, ayo searching ttg ASI, kesehatan atau apapun pengetahuan yg dirasa masih kurang..
saya bersyukur punya teman2 sekantor para pejuang ASI, jadi banyak ilmu dan info yg di dapat, kalau tidak ada mereka saya tidak berpikir sama sekali untuk ASIX, saya memang mau memberikan ASI tetapi saya tidak berfikir sejauh ini, bagaimana menjadi pejuang ASI, yang ternyata banyaaak sekali godaan, dan godaan terbesar malah datang dari keluarga, orang tua, para adik, kakak, bahkan suami sendiri.

menyamakan persepsi dengan suami itu sangat-sangat penting, saya saja masih sering beda persepsi dengan koko, alhamdulillahnya koko mendukung ASIX, sekarang masuk MPASI kami harus menata kembali pola pikir kami, jangan sampai jadi berantem karena perbedaan pendapat, juga orang tua jangan sampai malah jadi durhaka karena melawan..walau maksudnya bukan melawan juga..
pola pikir orang tua masih sulit di rubah, walau memang para orang tua ada benarnya,tetapi coba kita telaah pelan-pelan mana yang bisa kita terapkan pada anak kita mana yang tidak. bahkan ada juga nakes yang belum terupdate, jadi banyak-banyaklah mencari info, bila mencari info melalui internet, jangan sampai melipir ke web yang salah ya, cari info juga harus banyak disaring..huuaaa jadi panjang bener ini ya curhatnya..

PS : buat para suami, dukunglah kami, hanya kalian orang terdekat yang bener-bener bisa langsung suport ^^
makasih ya buat para ayah asi disana, khususnya koko, ayo ayah kita berjuang, jangan menyerah ya, jangan cepet percaya mitos juga ya hehehe..^^

adakah kekhawatiran lainnya buibu? atau barangkali ada saran untuk kami yg punya masalah seperti yang saya ceritakan.?
sebisa mungkin jauhi dot ya buibu..*doakan saya sukses..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar