Cacar Air Duo D..

Assalamualaikum Wr.Wb

Drama kehidupan 2 anak sudah dimulai..

Saat dijinkan pulang setelah semalam saja di RS kami dapat kedatangan "cacar air" yg menyerang abang dzaky..

Selasa, 09 Oktober 2018

saya melihat bintil di kaki dzaky saat itu terlihat seperti bentol tp lumayan besar karena mencolok dan langsung terlihat (belum ada airnya) saya sentuh dzaky menghindar, saya tdk terlalu memikirkan saat itu.

Kamis, 11 Oktober 2018

baru saja keluar parkiran RS mau bawa adek pulang, dapat telepon dari nenek yang saat itu posisinya di cikutra bersama dzaky dan berencana baru akan pulang ke rumah hari minggu..

kata nenek ada beberapa bintil di tubuh dzaky dan badannya sumeng, saat itu langsung putar balik dan jemput abang di cikutra, setelah di lihat ternyata cacar air, baru mulai bertumbuhan di tubuhnya dzaky.

Duh rasanya sedih kasihan abang, bingung takut nular ke adek, tapi ada seneng juga akhirnya bisa bawa pulang adek dengan kondisi sama-sama baik..campur aduk sekali..

kondisi yang tadinya mau saya jaga banget masa-masa awal kedatangan adek di antara kita bertiga, saya mau menciptakan suasana se menyenangkan mungkin untuk abang khususnya, dimana perasaan dan perlakuan kami tidak akan berubah walau ada adek, dimana adek bukanlah "ancaman" buat abang, dimana kedatangan adek adalah hal yang sangat menyenangkan untuk kami semua..

Semua itu harus berganti skenario karena kedatangan "cacar air" dimana dzaky juga terlewat vaksin varicella yang entah kenapa saat itu sedang sulit dapat varicella di jakarta.

cacar air memang penyakit yang tidak terlalu berbahaya, namun mudah menular, dan kondisi adek yang usianya masih kurang dr seminggu itu ketakutan sendiri buat saya, karena kami belum tau bagaimana daya tahan tubuh adek yang notabene masih bayi merah banget.

akhirnya abang di beri jarak tidak bisa deket-deket adek dan saya, setiap habis kontak dengan abang kami harus cuci tangan pakai sabun sebelum memulai kontak dengan adek, pakaian abang di cuci terpisah..

Rasanya sakit ketika harus menjaga jarak dengan abang, tidurpun kami terpisah abang sama ayahnya dan saya dengan adek, kalau abang mau cium adek tdk mampu kami larang, tapi deg-degan banget...

sampai akhirnya bayi 10 hari terkena cacar juga, ikhlaskan..ikhlaskan..

Kami pantau demam keduanya saat itu, karena demam untuk newborn harus di waspadai..alhamdulillah demam duo D tidak pada tinggi, mereka hanya sumeng-sumeng saja, selebihnya masih ceria abang mau makan dan main, adek pun menyusu dan bercanda biasa...

dengan tertularnya adek kami dapat hikmahnya, jadi tidak perlu lagi memberi jarak antara mereka, saya berharap ini kesempatan akan tumbuhnya kebersamaan diantara mereka..

semoga kalian kelak jadi saudara yang saling mengasihi dan menyayangi ya..aamiin..

We Love u Dzaky & Dzevino

 *abang kami bawa ke dokter, dapat obat antivirus dan paracetamol, sedangkan adik kami oles acyclovir dan ASI full saja, tidak kami bawa ke dokter..Bismillah saja..apabila ada tanda-tanda darurat kami akan tetap bawa adek ke dokter.